Wednesday, August 8, 2007

About NLP (versi lebih lengkap)

Fun Wednesday!

NLP pertama kali digagas oleh seorang anak muda bernama Richard Bandler di tahun 70-an yang memiliki sikap yang berbeda dengan anak muda lainnya pada masa itu; sikap ingin tahu (curiousity) yang sangat besar. Sikap ingin tahu yang besar inilah kelak yang akan membawanya ke arah penemuan yang sangat fenomenal pada masa itu. Meskipun terdaftar sebagai mahasiswa jurusan computer sience dan matematika, Bandler sangat tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan terapi dan psikologi. Ada sebuah pertanyaan besar yang mengganggunya pada saat itu: “Apa sebenarnya yang paling dicari orang di muka bumi ini?”

Melalui pengamatan yang sangat komprehensif dan kontemplatif, akhirnya ditemukanlah jawabannya : CHANGE. Semua orang di dunia ini ingin berubah: menjadi lebih baik, lebih sehat, lebih kaya, lebih langsing, menjadi orang tua, menjadi direktur, menjadi ulama dsb. Pendek kata, secara universal semua orang ingin “berubah” sekecil apapun dan dalam bidang apapun.

Pertanyaan kedua, kalau semua orang ingin berubah, lalu: “ Siapa orang dimuka bumi ini yang mampu mengubah orang dalam waktu yang sangat singkat?” Pertanyaan ini menggiringnya untuk bertemu dengan Fritz Perls, M.D, PhD seorang ahli Gestaalt Therapy yang sangat kondang saat itu. Kemampuan dan kecepatan Perls sebagai terapis dalam menangani kliennya sangat menakjubkan Bandler.

Pertanyaan ketiga muncul: “Apa sebenarnya perbedaan yang membuat berbeda antara orang yang luar biasa sukses dan orang yang biasa-biasa saja?” Dalam kasus ini ia mempertanyakan difference that makes difference (perbedaan yang membedakan) antara Perls dan terapis-terapis lainnya. Melalui pergumulan dengan Perls dan pengamatannya yang sangat tajam, akhirnya Bandler menemukan jawabannya: ada pola-pola (patterns) tertentu yang secara konsisten selalu dilakukan oleh orang-orang yang sukses.

Bandler terus bertanya pada dirinya sendiri: “ Apakah dengan memakai pola yang sama, saya bisa menangani klien dengan hasil dan kecepatan yang sama pula?” Setelah mencoba berkali-kali dan melakukannya pada orang yang berbeda-beda, ternyata jawabannya adalah: YA!

Sangat senang dengan temuannya ini Bandler berpikir lebih jauh: “Apakah kalau saya mengajarkan pola ini kepada orang lain, kemudian orang itu menerapkannya pada klien lain, hasil dan kecepatannya akan tetap sama?” Namun, masalahnya muncul: Bandler tidak mampu membuat kodifikasi dan sistematika dari temuannya ini agar mudah disampaikan kepada orang lain. Masalah ini membawanya berjumpa dengan John Grinder, seorang doktor linguistic yang saat itu sedang mempersiapkan diri menjadi professor di University of California, Santa Cruz. Dengan pengalamannya di dunia militer serta peluangannya dengan suku-suku di pedalaman Afrika, mempelajari kebiasaan, bahasa, dan serta interaksinya, Grinder memiliki keahlian istimewa dalam mencatat dan menjabarkan perilaku manusia. Hasil kolaborasi Bandler dan Grinder ini kemudian menghasilkan sebuah MODEL yang kelak diberi nama NLP.

Dua orang ini kemudian memodel Virginia Satir, seorang legenda dalam Family Therapy. Sebagai modeler, hal yang terpenting buat mereka adalah menanyakan pertanyaan yang relevan dan mendeskripsikannya dengan baik. Meskipun teknik yang dilakukan oleh Satir dalam menangani kliennya berbeda dengan Perls, ternyata mereka tetap memiliki pola (patterns) yang sama dan hasil serta kecepatannya sama-sama menakjubkan. Secara garis besar keduanya kini punya kesimpulan: “Apa pun yang bisa dilakukan oleh orang lain dapat kita lakukan pula. Dan apa pun yang bisa kita lakukan bisa juga kita ajarkan kepada orang lain.”

Dengan demikian sikap keingintahuan (curiousity) itu kini sudah bertambah dengan sikap apa saja mungkin (anything is possible).

Model ini dikembangkan dengan cara seperti ini. Hari Selasa Bandler melihat, mendengarkan dan mencatat sesi terapis yang dilakukan oleh Satir. Dengan memodel Satir, Bandler melakukannya dengan klien dan hasilnya sama baiknya dengan apa yang dilakukan oleh Satir. Pada hari Kamis, Grinder – tanpa melihat sesi Satir – menerima uraian ‘model’ Satir dari Bandler. Mereka berdua melakukan validasi dengan klien-klien yang berbeda dan mengajarkan model ini kepada orang-orang yang berbeda, namun hasilnya tetap sama baiknya.

Orang ketiga yang dilakukan modelnya adalah Milton H. Erickson, M.D, PhD, seoranga yang sangat unik. Keterbatasannya sebagai pengidap polio yang lumpuh, memiliki buta warna parsial dan berbicara secara atonal (datar) tidak mengurangi kehebatannya dalam melakukan intervensi. Setiap pasien yang dating, mulai dari problem perceraian sampai dengan kanker, “disembuhkan” tanpa menyentuhnya. Milton hanya memakai satu alat: berbicara. Saking kagumnya orang, Erickson dianggap memiliki kekuatan magic dan menggunakan hipnotis sebagai sarana ‘menyembuhkan’ pasien-pasiennya.

Bandler dan Grinder tetap melihat pola yang sama dalam apa yang dilakukan Erickson, meskipun tampaknya berbeda dengan Perls dan Satir. Setelah melakukan deskripsi yang intens dari ketiga model ini, mereka berdua mencoba untuk menguji model pada bidang-bidang lain di luar terapi seperti: bisnis, manajemen, penjualan, sport, pendidikan & pengajaran, rumah tangga, dokter dan lain-lainnya. Ternyata hasil model ini tetap berlaku untuk diterapkan pada bidang-bidang yang sangat luas.

Model ini berkembang dari mulut ke mulut dengan sangat cepat, sehingga menarik banyak orang untuk bergabung dengan grup diskusi yang banyak didirikan khususnya di lingkungan University of California, Santa Cruz. Pada sekitar tahun 1976, Bandler dan Grinder berdiskusi secara marathon selama hamper 36 jam untuk memberi nama pada temuan mereka ini. “Apa nama yang tepat di muka bumi yang cocok diberikan pada model ini?” Melalui perdebatan yang sengit, akhirnya mereka berdua sepakat menamakannya Neuro Linguistic Programming (NLP).

Sangat sulit untuk mendefinisikan apa itu NLP, mengingat aplikasinya yang sangat luas. NLP bukan hanya tentang psikologi, tapi juga berbicara tentang komunikasi, sibernetika, neurology, linguistic, terapi, manajemen, medis, dan cabang-cabang ilmu lain. Ada lusinan definisi tentang NLP. Ada yang menyebutnya sebagai “Modelling of Human Excellence”, “The Structure of Subjective Experience”, “Accelerated Learning”, “People Who Reads People”, dan sebagainya. Majalah bergengsi TIME memberi pengertian sebagai berikut: “NLP has untapped potential for treating individual problems…it has metamorphosed into an all-purpose self-improvement program and technology” ( Secara longgar bisa dikatakan: NLP telah berhasil menggali potensi untuk menangani berbagai masalah kehidupan…berupa program dan teknologi pengembangan pribadi yang bisa diterapkan dalam bidang apa pun).

Beberapa belas tahun kemudian NLP menyebar ke seluruh penjuru dunia, dari Amerika tempat pertama kalinya digagas menuju ke Australia, Eropa dan kini mulai masuk ke Afrika dan Asia.

Ada empat arus utama (mainstreams) yang kemudian dikembangkan oleh murid-murid Bandler dan Grinder: Therapy, Sport, Education & Training, Business & Management. Mungkin salah satu murid mereka yang cukup terkenal di dunia adalah Anthony Robbins yang memiliki klien seperti Bill Clinton, Lady Di, Nelson Mandela, Mikael Gorbachev, Andre Agassi dan tokoh-tokoh dunia lainnya.

1 comment:

Jafeto said...

Artikelnya bagus.
Thx

Edy Santoso K.S, CNLP

Edy Santoso K.S, CNLP
Founder &CEO

BREAK YOUR LIMIT!

Hancurkan Segala Hal Yang MEMBATASI Diri Anda MERAIH KESUKESAN! Hadir & DAPATKAN teknik serta tips untuk menghancurkan Mental Blok Anda secara efektif dalam seminar sehari "BREAK YOUR LIMIT!"

Outline Seminar :
- About Neuro Linguistic Programming (NLP)
- All About Your Brain
- The Law & Language of Subsconcious Mind
- Subsconcious Reprograming (Powerful SELF-TALK)
- Anchoring Yourself To Success
- Reach Your Goal with S.M.A.R.T.
- Visualize Yourself To SUCCESS!

Our Programs

Workshop

Merupakan program Classroom Training, yaitu pelatihan yang diselenggarakan didalam ruang kelas dengan metode Experiental Learning dimana 30% Teori dan 70% Praktek dan peserta terbatas (maksimal 30 orang).

Workshop

Seminar

Merupakan program khusus yang diselenggarakan dengan metode Attractive Communication dan Edutainment dimana peserta dalam jumlah besar (minimal 50 orang s.d. tidak terbatas).

Seminar

Seminar

Super Outbound Training

Merupakan program training yang diselenggarakan di luar ruangan dengan konsep Experiental Game Learning yang dipadu dengan Classroom Training akan meningkatkan produktifitas Anda maupun perusahaan Anda.

Super Outbound Training

Super Outbound Training

In-House Training

Merupakan program Training yang diselenggarakan berdasarkan undangan dari perusahaan/instansi, yayasan, organisasi maupun pribadi dengan materi yang telah disesuaikan (dibuat khusus) berdasarkan kebutuhan dari masing-masing perusahaan (TNA).


Sandy MacGregor

Richard Bach

Rhonda Byrne

ZIG ZIGLAR

Patrick Ellys

Seminar

Seminar
The Secret of Motivation

Workshop

Workshop
SELLING with HEART

Followers

Lokasi Workshop/Seminar

Lokasi Workshop/Seminar
Hotel Ambhara - Jakarta

Keep The SPIRIT

Keep The SPIRIT
with 'mahaguru' NLP Drs.RH. Wiwoho,Msc

Stephen R. Covey
Powered by Blogger.