Thursday, June 21, 2007

KERJA....KERJA....& KERJA....atau.....BELAJAR?

Love Thursday!


Sekarang jam telah menunjukkan pukul tiga lewat lima belas menit, sudah sore rupanya kurang lebih satu jam lewat empat puluh lima menit lagi jam kantor usai, yang artinya karyawan boleh meninggalkan kantor tercinta menuju rumah masing-masing bagi yang nggak kecantol acara lain.
Asiiik, begitu sorak saya dalam hati begitu jam menunjuk pada angka lima, selesai deh (jam kerja nya lho, mengenai pekerjaannya.....?), dan mungkin juga teman-teman yang lain juga bersorak dalam hati. "Ya, maklumlah kita seharian dari jam 9 pagi sudah berkutat dengan pekerjaan di kantor," celetuk salah seorang teman.
Dua tahun yang lalu sampai beberapa bulan yang lalu saya beserta management masih mengumandangkan kata-kata "Mbok ya jangan seperti PNS, kalau jam mendekati pukul lima sore mulai bergegas alias siap-siap cepet-cepetan pulang."
Bisa dan sangat dimaklumi apabila hal tersebut diatas terjadi, karena kenyataan yang kita hadapi sekarang bahwa waktu yang diperlukan untuk bekerja di kantor adalah sepertiga dari seluruh waktu yang diberikan Tuhan kepada kita dalam sehari. Coba sekarang kita hitung bersama-sama pembagian waktu yang kita pergunakan setiap hari selama 24 jam;
1. Waktu Bekerja : 8 Jam
2. Waktu Tidur : 8 Jam
3. Waktu Lain-lain (Ibadah, Keluarga, Hiburan, Sosial,Sex,Dll) : 8 Jam
Total Waktu :24 Jam.

James Gwee pernah menulis dalam salah satu artikelnya bahwa kalau waktu yang kita pergunakan untuk bekerja adalah sepertiga (8 Jam) dari seluruh waktu dalam sehari (24 Jam), maka apabila kita tidak suka dengan pekerjaan kita, atau tertekan, tidak tenang, setengah hati, tidak bersemangat, hanya melakukan kegiatan untuk membunuh waktu (misal :main game, chating, browsing website negatif) itu berarti kita telah menyia-nyiakan sepertiga dari seluruh hidup kita.
Wah, benar juga sih kalau kita pikir-pikir, kalau begitu mulai sekarang saya akan semangat dalam bekerja. Mungkin itu salah satu reaksi pikiran (Conscious) atau perasaan (Subconsious) kita terhadap tulisan diatas. Ada juga pepatah Cina yang mengatakan "Kalau Kamu tidak bisa Tersenyum, Jangan Jadi Pedagang." Filosofinya adalah bahwa kita mesti mencintai pekerjaan kita agar sepertiga dari hidup kita tidak sia-sia.
Semua tips diatas benar dan mungkin membantu bagi beberapa orang, tapi mungkin juga tidak bagi orang lain. Efek yang ditimbulkan bisa jadi permanen bisa juga "Warm warm Chicken Shit (baca : Anget-anget Tai Ayam...hehehe) atau sementara waktu setelah itu kembali ke pola lama.
Berikut ini adalah salah satu tip agar kita tetap semangat dan menyenangkan dalam menjalani pekerjaan kita, yang saya temukan dan cocok saya pakai (belum tentu cocok juga buat Anda) tapi kalo tidak dicoba tidak tahu khan?. Tepatnya dua hari yang lalu (Selasa malam) sebelum tidur tiba-tiba Subconcious saya mengatakan hal ini kepada saya.
Tip :
1. Rubahlah Kata BEKERJA dengan kata BELAJAR (sekali lagi versi saya)
Setelah mempelajari The Secret melalui buku dan filmnya, saya menyadari bahwa Kata-kata yang kita buat sangat besar pengaruhnya untuk kehidupan kita. Karena kata-kata yang kita pakai dan berulang-ulang kita ucapkan akan diterima dan direkam oleh otak kita menjadi sebuah gambar yang akhirnya akan dimunculkan kembali kepada kita sebagai suatu kenyataan hidup. Karenanya kita harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan kita pakai atau ucapkan (usahakan selalu menggunakan kata-kata yang positif).
Kalau begitu mengapa kata BEKERJA harus dirubah? Bukankah kata BEKERJA itu positif? Mungkin itu yang ada dalam benak Anda sekarang. Memang benar kata BEKERJA merupakan kata POSITIF, tetapi dalam perjalanan waktu kata BEKERJA bisa memberikan interpretasi yang negatif (memang sih tergantung konteks apa dan siapa). Bagi sebagian orang yang telah bekerja cukup lama kata BEKERJA mungkin saja merupakan interpretasi dari TUGAS, TANGGUNG JAWAB, BEBAN, PROYEK, LEMBUR, TEKANAN, PUSING, BETE, MALES, RESE. Tapi bagi pengangguran yang baru mendapatkan pekerjaan atau bagi orang yang baru mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, bonus mungkin akan meng interpretasikan kata BEKERJA dengan SUKSES, DIHARGAI, STATUS, SEMANGAT, BISA.
Dengan merubah kata BEKERJA menjadi kata BELAJAR, buat saya sangat terasa BEDA dan terekam dalam Subconcious sangat kuat yang akhirnya terwujud dalam setiap aktifitas yang saya lakukan selama di kantor. Dengan memakai kata BELAJAR disini saya meng interpretasikannya sebagai pertumbuhan/perkembangan diri yang terus menerus. Sambil menulis artikel ini Subconcious (baca : bawah sadar) saya mengajak untuk kembali ke masa lalu tepatnya dua tahun yang lalu (saat pertama diterima di perusahaan ini), kalau mau dihitung-hitung saya secara pribadi telah BELAJAR banyak sekali hal baru. Dan saya sangat menikmati (enjoy) sekali dengan proses yang saya jalani selama dua tahun. Saya baru menyadari bahwa perbedaannya sangat besar jika dibandingkan dengan masa kerja sebelumnya yang benar benar SAYA BEKERJA (Stress) . Sedangkan disini saya ternyata tidak sedang BEKERJA tetapi BELAJAR.
Selama di perusahaan sekarang (2 tahun) saya telah BELAJAR banyak sekali ILMU BARU, SKILL BARU, POLA PIKIR BARU, TEKNOLOGI BARU, POTENSI BARU serta BARU-BARU yang lain yang tidak terhitung jumlahnya, dan menurut saya akan terus bermunculan hal-hal BARU sehingga saya akan terus BELAJAR dan saya yakin (haqqul yaqin) bahwa dengan BELAJAR saya akan BERTUMBUH menjadi PRIBADI yang penuh dengan hal-hal BARU. Itulah yang membuat saya selalu termotivasi untuk memulai setiap hari dengan penuh keceriaan, semangat, dan senyuman tentunya untuk menyambut hal BARU.
Selamat Tinggal KERJA.......Bye....bye.....bye....ngga pake mmmmuah(seperti yang dilakukan Chantiq dan Sesa saat mengantarkan saya kerja eh BELAJAR..)
Selamat Datang BELAJAR.....pake mmmmmuah dan peluk erat.
2. Lakukan AFIRMASI dan KONFIRMASI terhadap perubahan yang Anda buat.
Pada Selasa malam dua hari yang lalu sebelum tidur saya terus mengatakan kepada diri sendiri
(AFIRMASI) baik Concious maupun Subconcious (baca : Sadar maupun Bawah Sadar) bahwa mulai sekarang saya tidak lagi pergi KERJA setiap jam 7 pagi setiap hari Senin sampai Jumat, tetapi saya pergi BELAJAR.
Saat bertemu dengan istri saya mengatakan perihal perubahan ini dan mengatakan : "Ma, mulai besok pagi katakan kepada Chantiq & Sesa bahwa Papa bukan pergi KERJA tapi PAPA PERGI BELAJAR (KONFIRMASI).
Mengapa AFIRMASI penting untuk dilakukan? Mengapa hanya merubah kata BEKERJA menjadi BELAJAR tidak cukup? Michael Bernard Beckwith seorang Visionary dalam The Secret mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan ditemukan "PIKIRAN YANG TERAFIRMASI 100 Kali Lebih Kuat dibandingkan dengan PIKIRAN NEGATIF."
Pertanyaan berikutnya :"Mengapa KONFIRMASI juga perlu dilakukan?
Konfirmasi akan membentuk lingkungan sekitar kita dan pada akhirnya akan terus mendukung dan menguatkan atas apapun yang telah kita AFIRMASI kan termasuk melakukan perubahan. Coba sekarang Anda bayangkan apabila Anda hanya melakukan AFIRMASI bahwa Anda tidak pergi BEKERJA tetapi pergi BELAJAR sementara istri atau suami dan anak-anak anda mengatakan bahwa ANDA akan dan sedang pergi BEKERJA, maka mau tidak mau (baca: terpaksa) otak Anda akan terus menerima dan merekam kata - kata mereka dan hal ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang sedang Anda lakukan.
Jadi membuat komitmen terhadap diri sendiri (AFIRMASI) akan jauh lebih berhasil jika didukung dengan lingkungan (KONFIRMASI) atau bisa dikatakan bahwa terjadi persamaan gelombang antara ANDA dan LINGKUNGAN.
Wah, sudah pukul empat lewat empat puluh delapan menit, bentar lagi pulang, asiiik...eh... salah...hihihi....Koq cepet amat sih...Kan masih banyak hal BARU yang belum selesai saya PELAJARI.....hehehehe.
Selamat Mencoba....Semoga Bermanfaat!
NB ; Akan lebih baik jika ANDA menemukan sendiri kata-kata yang cocok dengan Anda sebagai pengganti
kata BEKERJA yang bisa memotivasi atau memompa ANDA untuk TETAP SEMANGAT.
Salam POSITIF!
EdySantoso (trainer&motivator)

Wednesday, June 20, 2007

MENANG atau MENANG!



Fun Wednesday!




Beberapa bulan yang lalu telah beredar sebuah film patriotik yang berjudul 300, dan film tersebut telah mengingatkan saya kepada kisah patriotik yang tidak kalah serunya dibanding film 300 dan memberikan inspirasi dan semangat juang yang luar biasa kepada saya.
Kita semua pasti pernah mendengar kisah patriotisme seorang jenderal perang Perancis yang bernama Napoleon Bonaparte.
Pada suatu masa Napoleon memimpin pasukan perangnya menuju sebuah negara yang akan ditlakukkannya. Berdasarkan informasi yang diterima dari mata-mata yang telah dikirimnya mengatakan bahwa jumlah tentara yang berada di negara tersebut hanya sekitar 500 orang karena sebagaian besar tentara sedang pergi perang ke negara lain. Dengan berdasarkan pengalaman dan perhitungan yang matang serta tentara pilihan dan sangat terlatih, maka Napoleon memutuskan untuk hanya membawa 300 orang tentara.
Pada saat kapal Napoleon dan tentaranya sudah mendekati pantai musuh ia mendapatkan informasi baru yang sangat mengejutkan. Mata-mata yang dikirimnya mengatakan bahwa ternyata jumlah tentara yang ada bukan 500 orang melainkan 1500 orang tentara. Mendengar kabar tersebut Sang Jenderal agak kaget tetapi ia berusaha untuk tetap tenang dan ia memberikan semangat kepada tentaranya bahwa mereka akan tetap maju berperang dan pasti meraih KEMENANGAN.
Saat itu terlihat ada sebagian tentara yang ragu-ragu, tetapi Napoleon terus memberikan semangat. Sesampainya kapal di pantai musuh, Napoleon segera memerintahkan kepada seluruh tentara dan awak kapal untuk turun. Kemudian Napoleon memerintahkan untuk membakar kapal mereka. Napoleon kemudian berkata dengan lantang, " Tentaraku semua, Kita sudah tidak memiliki kapal lagi untuk pulang, sekarang kita hanya memiliki dua pilihan yaitu ; MENANG atau MENANG." Dalam peristiwa tersebut dikisahkan bahwa tentara Napoleon Bonaparte yang berjumlah 300 orang dapat mengalahkan tentara musuh yang jumlahnya tiga kali lipat yaitu 1500 orang.
Dari kisah Napoleon Bonaparte tersebut dapat kita ambil intisarinya yaitu : Sering kali dalam kehidupan kita dihadapkan pada suatu pilihan hidup dan karena kita tidak berani atau pesimis terhadap pilihan yang telah kita ambil maka kita cenderung mencari aman atau bahkan mundur atau berprinsip ya sudahlah yang penting kan udah coba, gagal juga ngga apa-apa. Sebagai contoh : Dalam dunia profesi sebagai marketing, banyak para marketer pemula yang mencoba selama 1-3 bulan dan berprinsip kalau saya gagal maka masih banyak koq perusahaan (kapal) lain yang mau terima saya sebagai marketing.
Bagi Anda yang ingin berhasil : BAKAR KAPAL ANDA...TETAP FOKUS PADA GOAL ANDA dan BUKTIKAN BAHWA ANDA BISA BERHASIL dan INGAT HANYA ADA DUA PILIHAN DALAM MENJALANKAN HIDUP ANDA : MENANG atau MENANG!
Salam POSITIF!
EdySantoso (trainer&motivator)

Wednesday, June 6, 2007

CERMIN!


Love Thursday!

Alkisah ada seorang pemuda yang dikenal oleh semua orang di sekitarnya sebagai seorang pecundang, orang yang selalu mengalami kegagalan dalam segala hal. Kegagalan terakhir yang ia alami yaitu pada saat perusahaan tempat ia bekerja sedang mengalami kesulitan keuangan dan akan melakukan pengurangan karyawan. Tepat seperti yang ia pikirkan bahwa dirinya akan menjadi salah satu dari sekian banyak karyawan yang akan terkena PHK. Ya, ternyata memang pada sore hari sang direktur memanggil pemuda tersebut dan mengatakan bahwa dengan sangat menyesal ia harus mem PHK kan si pemuda.


Setelah keluar dari ruangan sang direktur, ia pun mulai mengemasi semua barangnya dan segera meninggalkan kantornya. Dalam perjalanan pulang, si pemuda tampak berpikir dengan keras "Apa yang salah dengan diri saya, mengapa saya selalu mengalami kegagalan, padahal banyak juga teman saya yang berhasil, pasti mereka memiliki rahasia atau tips tentang kesuksesan". Ia tidak tahu dimana harus mencari tahu tentang cara-cara mencapai kesuksesan, untuk bertanya kepada teman-temannya atau keluarganya, ia tidak mempunyai cukup keberanian dan merasa malu karena ia berpikir bahwa mereka akan menertawakan dirinya.


Akhirnya ia berpikir untuk pergi ke toko buku dan mencari tahu mengenai cara-cara kesuksesan melalui buku. Si Pemuda mulai mencari beberapa buku, membelinya dan membaca semua buku tersebut berulang-ulang. Tetapi ia merasa bahwa ia tidak mendapatkan petunjuk bagaimana ia harus menerapkan cara-cara mencapai kesuksesan tersebut.


Dalam kebingungan, ia berpikir untuk menemui langsung si penulis buku kesuksesan tersebut karena ia yakin bahwa si penulis pastilah orang yang telah sukses sehingga ia bisa menulis tentang kesuksesan dari pengalaman hidupnya. Si Pemuda akhirnya mendapatkan nomor telepon salah seorang dari penulis buku kesuksesan dan membuat janji pertemuan.


Pada hari yang telah ditentukan si pemuda diundang ke rumah penulis buku untuk melakukan konsultasi. Si Pemuda sangat bersemangat ketika bertemu si penulis buku dan menceritakan tentang kehidupannya yang penuh dengan kegagalan. Ia bertanya kepada si penulis "Pak, tolong kasih tahu saya cara yang paling tepat dan terbaik untuk menjadi orang yang berhasil?" Si Penulis berdiam diri sejenak kemudian menjawab, " Nak, saya tidak bisa memberi tahu bagaimana caranya menjadi orang yang sukses kepada kamu....tetapi saya akan mengajak kamu untuk bertemu dengan seseorang dan ia bisa memberitahu kamu bagaimana caranya menjadi orang yang sukses!"


Dengan serta merta si pemuda begitu tidak sabar minta kepada si penulis untuk bertemu dengan orang yang dimaksud. Kemudian si penulis mengajak si pemuda menuju ke sebuah kamar. Si Penulis mengatakan "Silakan kamu masuk ke kamar itu dan kamu akan bertemu dengan orang yang bisa memberitahu kamu bagaimana caranya menjadi orang yang sukses." Si Pemuda segera memasuki kamar tersebut dan ternyata kamar tersebut sangat luas. Ia mulai mencari orang yang dimaksud tetapi ia tidak berhasil. Yang ia temukan di kamar tersebut hanyalah sebuah ranjang dan sebuah CERMIN yang sangat besar. Si pemuda mulai putus asa dan bertanya kepada si penulis dimana orang tersebut.


Kemudian dengan tenang dan tersenyum si penulis menuntun si pemuda ke depan CERMIN dan mengatakan " Nak, satu-satunya orang yang bisa memberitahukan bagaimana cara untuk menjadi orang yang SUKSES ada di dalam CERMIN itu!"


Filosofi dari cerita CERMIN ini adalah bahwa kita sering melupakan atau bahkan tidak sadar akan potensi yang sangat besar yang kita miliki. Kita selalu melihat orang lain yang berhasil dan mengatakan bahwa kita tidak sama dengan mereka kemudian mengambil kesimpulan bahwa mereka bisa tetapi kita tidak.


Kesuksesan sepenuhnya ada di dalam diri kita dan kita sendiri lah yang menentukan. Tidak peduli seberapa banyak buku tentang kesuksesan yang kita baca atau seberapa sering seminar kesuksesan yang kita hadiri atau seberapa banyak orang sukses memberitahu kita tentang cara menjadi sukses...SEMUA TERGANTUNG KEPADA DIRI KITA SENDIRI....APAKAH KITA MAU SUKSES ATAU TIDAK TITIK.


Ingatlah bahwa
"sUccess can not be spelled without U"


Salam POSITIF!

EdySantoso (trainer&motivator)

Tuesday, June 5, 2007

Kita ELANG....Kawan!



Fun Tuesday!

Alkisah ada seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dierami. Setelah menetas, anak elang itu hidup dan berperilaku sama persis seperti anak-anak ayam yang lain, karena mengira bahwa dirinya memang anak ayam.

Ia mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga. Ia berkotek dan berkokok. Dan ia mengepak-ngepakkan sayapnya lalu terbang beberapa meter di udara.

Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa. "Wow, Luar biasa! Siapa dia?" katanya penuh kekaguman.

"Itulah elang, si raja segala burung!" sahut ayam di sekitarnya.

"Kalau saja kita bisa terbang, ya? Luar biasa!"

"Ah, jangan mimpi! Dia itu makhluk angkasa, sedang kita hanya makhluk bumi. Kita hanya ayam!"

Alkisah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapan tentang dirinya.

Bagaimana dengan ANDA?

SALAM POSITIF

EdySantoso (trainer&motivator)

Edy Santoso K.S, CNLP

Edy Santoso K.S, CNLP
Founder &CEO

BREAK YOUR LIMIT!

Hancurkan Segala Hal Yang MEMBATASI Diri Anda MERAIH KESUKESAN! Hadir & DAPATKAN teknik serta tips untuk menghancurkan Mental Blok Anda secara efektif dalam seminar sehari "BREAK YOUR LIMIT!"

Outline Seminar :
- About Neuro Linguistic Programming (NLP)
- All About Your Brain
- The Law & Language of Subsconcious Mind
- Subsconcious Reprograming (Powerful SELF-TALK)
- Anchoring Yourself To Success
- Reach Your Goal with S.M.A.R.T.
- Visualize Yourself To SUCCESS!

Our Programs

Workshop

Merupakan program Classroom Training, yaitu pelatihan yang diselenggarakan didalam ruang kelas dengan metode Experiental Learning dimana 30% Teori dan 70% Praktek dan peserta terbatas (maksimal 30 orang).

Workshop

Seminar

Merupakan program khusus yang diselenggarakan dengan metode Attractive Communication dan Edutainment dimana peserta dalam jumlah besar (minimal 50 orang s.d. tidak terbatas).

Seminar

Seminar

Super Outbound Training

Merupakan program training yang diselenggarakan di luar ruangan dengan konsep Experiental Game Learning yang dipadu dengan Classroom Training akan meningkatkan produktifitas Anda maupun perusahaan Anda.

Super Outbound Training

Super Outbound Training

In-House Training

Merupakan program Training yang diselenggarakan berdasarkan undangan dari perusahaan/instansi, yayasan, organisasi maupun pribadi dengan materi yang telah disesuaikan (dibuat khusus) berdasarkan kebutuhan dari masing-masing perusahaan (TNA).


Sandy MacGregor

Richard Bach

Rhonda Byrne

ZIG ZIGLAR

Patrick Ellys

Seminar

Seminar
The Secret of Motivation

Workshop

Workshop
SELLING with HEART

Followers

Lokasi Workshop/Seminar

Lokasi Workshop/Seminar
Hotel Ambhara - Jakarta

Keep The SPIRIT

Keep The SPIRIT
with 'mahaguru' NLP Drs.RH. Wiwoho,Msc

Stephen R. Covey
Powered by Blogger.