Pernahkah Anda memikirkan apa maksud Tuhan menciptakan manusia dilengkapi dengan 2 Telinga dan 1 Mulut (2T-1M) ? Mengapa Tuhan tidak menciptakan manusia dengan jumlah Mulut lebih banyak daripada Telinga, misalkan dibalik 2 Mulut 1 Telinga?
Jawaban yang secara logika menurut beberapa pakar psikologi mengatakan bahwa maksud dibalik penciptaan tersebut adalah Manusia dalam berkomunikasi dengan manusia yang lain seharusnya lebih banyak MENDENGAR (2 Telinga) daripada BERBICARA (1 Mulut). Dan Hukum ini ternyata sangat efektif apabila diterapkan dalam teknik komunikasi dalam segala bidang kehidupan termasuk bidang marketing.
Sebagai seorang marketing dalam hal melakukan presentasi dengan prospek, lebih banyak mendengar daripada berbicara akan membuat Anda bisa mendapatkan informasi lebih banyak, lebih lengkap dan lebih tepat dalam memenuhi kebutuhan dari prospek Anda. Apabila Anda lebih banyak berbicara yang terjadi adalah prospek Andalah yang akan mengendalikan suasana dan akan terlihat bahwa Anda tidak peduli dengan kebutuhan prospek sehingga kesempatan untuk mendapatkan hasil penjualan akan hilang bersama dengan ketidakpedulian Anda.
"Speaking is sharing, but listening is caring"
Mendengarkan tidak cukup hanya dengan telinga, karena bahasa yang dipergunakan manusia tidak hanya bersifat verbal (lisan) tetapi juga bersifat non verbal (gerak tubuh, gesture, mimik muka dan gerakan fisik lainnya) sehingga sangat penting untuk mendengarkan dengan MATA kita. Kalau Anda mendengarkan, Anda melakukan lebih dari mendengarkan dengan telinga. Kalau keadaan memungkinkan secara manusiawi, pusatkan perhatian langsung kepada prospek yang sedang berbicara, lupakan formulir, data, contoh produk, atau apapun juga lainnya. Pandanglah mata prospek dan perhatikan petunjuk non verbal yang memberikan wawasan ke dalam orang yang berbicara. Perhatikan gerak-geriknya, cara orang itu duduk atau berdiri, tersenyum atau mengerutkan muka-apa saja dan segala hal yang menunjukkan kerangka pikirannya pada saat tersebut.
Dengarkan 'cara' orang itu berbicara: kecepatan disamping nada suara dan intensitasnya. Dengarkan dengan rasa empati, selalu menanyakan kepada diri sendiri bagaimana perasaan Anda seandainya Anda berada pada posisi prospek. Dan dengarkan dengan hati terbuka sementara Anda Dengan cermat memperhatikan keterlibatan emosional pembicara dalam kata-kata yang dipilihnya.
Yang penting, JANGAN MENYELA, dan JANGAN SEKALI-KALI MENYELESAIKAN SATU UNGKAPAN, PEMIKIRAN, atau KALIMAT ketika prospek berhenti bicara sebentar. Dengan memahami Hukum 2T-1M plus mendengarkan dengan mata Anda, maka secara otomatis Anda telah menempatkan diri prospek sebagai orang yang penting yang layak untuk didengarkan dan diperhatikan.
Selamat Mencoba....
Salam POSITIF!
EdySantoso
(Trainer & Motivator)
(Trainer & Motivator)
No comments:
Post a Comment